Rabu, 24 November 2010

Mengenalkan Program kewirausahaan Indonesia


Negeri Cina ingin mengikuti program kewirausahaan muda yang dilaksanakan Indonesia dengan merekrut para sarjana fresh graduate (lulusan baru) dan sudah tersebar di 6 provinsi, yakni Bali, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jambi, Yogyakarta, dan DKI Jakarta.
Negeri tirai bambu itu berencana mengadopsi program kewirausahaan dan pemberdayaan para sarjana lulusan baru tersebut, ketika Deputi Bidang Pengkajian SDM Kementerian Negara Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengnjungi kota Xianmen dalam agenda pengembangan usaha kecil menengah (UKM) ASEAN.
"Kami memamparkan program- program kewirausahaan unggulan yang digagas Menteri Koperasi dan UKM. Peserta, termasuk China member respon positif, karena program itu mereka nilai brilian bagi pengembangan wirausaha ke depan," ujar I Wayan Dipta, Selasa (9/2).
Meski demikian, jumlah entrepreneur atau wirausaha yg ideal di Indonesia hingga 2010, berdsarkan hasil kajian satu lembaga statistik, belum memadai. Kajian tersbut menargetkan, jumlah entrepreneur Indonesia harus mencapai 2 juta orang.
Adapun data Himpunan Pengsaha Muda Indonesia (Hipmi), jumlah wirausaha Indonesia saat ini hanya sekitar 400.000 orang. Jumlah ideal para wirausaha sesuai dengan jumlh penduduk Indonesia sedikitnya 4 juta orang.
Disisi lain, menurut Wayan Dipta, selain China, negara lain yang ingin meniru model penciptaan pelaku program kewirausahaan yang dilkukan oleh Indonesia, a.l. negara-negara berkembang seperti Indonesia, yakni Vietnam, Thailand, Laos, dan Filipina.
"Mereka ingin mengikuti langkah Indonesia melakukan terobosan seperti gerakan program kewirausahaan dari alumnus perguruan tinggi. Mereka melihat, apa yang dilakukan Indonesia sangat positif mendorong para sarjana menjadi wirausaha. Sebab, selama ini mereka cenderung menjadi pegawai kantoran," kata dia.

Jumat, 12 November 2010

TUGAS MAKALAH

PSIKOLOGI DAN TEKHNOLOGI INTERNET
“MOTIVASI”
TUTI SETIYAWATI
2PA01
11509445
UNIVERSITAS GUNADARMA
2010



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan penulisan makalah ini, untuk memenuhi tugas Psikologi dan Tekhnologi Internet serta untuk menambah Ilmu Pengetahuan.
Saya menyadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki, maka makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.
Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penyelesaian makalah ini.

Depok, 11 November 2010









BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau bahasa inggrisnya to move Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor – faktor lain, baik faktor eksternal (misalnya ingin belajar dengan baik agar mendapatkan lapangan pekerjaan dengan gaji yang baik), maupun faktor internal (lapar ingin makan, haus ingin minum). Hal – hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kea rah tujuan (Walgito, 2004: 220). Sedang menurut Plotnik (2005: 328), motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.
Weiner (1985) seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa hal-hal yang menyebabkan kegagalan atau kesuksesan adalah : (1) usaha, (2) kemampuan. (3) orang lain, (4) emosi, (5) tingkat kesulitan tugas, dan (6) keberuntungan.    Berkaitan dengan usaha dan kemampuan, Bendura (1992) mengemukakan bahwa bila seseorang memiliki rasa yang kuat tentang kemampuan dirinya (self efficacy), maka akan mendesak usaha yang lebih besar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menantang dari pada orang yang memiliki keraguan diri akan kemampuannya. Adanya perasaan mampu (untuk berprestasi) yang dimiliki oleh seseorang, akan memberikan kontribusi yang sangat besar pada aspek percaya diri, yaitu bahwa ia akan merasa yakin dengan kemampuannya untuk dapat mencapai suatu prestasi tertentu.
Setiap manusia mempunyai tingkat kesulitan dan  hambatan yang berbeda dalam mencapai apa yang diinginkan.  Secara umum kesulitan dan hambatan yang dihadapi manusia terdiri dari : (1) kesulitan masyarakat, yaitu : kesulitan yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, misal : krisis ekonomi; (2) kesulitan di tempat tinggal / kerja / sekolah, yaitu : kesulitan yang dirasakan oleh orang-orang di kalangan terbatas, misal : kebijakan pimpinan kantor; (3) kesulitan individu, yaitu : kesulitan yang muncul sebagai akibat mengalirnya kesulitan masyarakat dan kesulitan di tempat kerja, misal : sulit mencari pekerjaan.
Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Mc.Cleland berpendapat bahwa pada intinya setiap manusia mempunyai 3 jenis motivasi sosial, yaitu : (1) motivasi berprestasi; (2) motivasi untuk berkuasa; dan (3) motivasi untuk berafiliasi. Dua dari ke-tiga motivasi tersebut obyeknya adalah berkaitan dengan manusia lain yang ada di lingkungannya, kecuali motivasi berprestasi yang berpijak pada dirinya sendiri. Untuk dapat membangun motivasi berprestasi, maka perlu mengetahui siapa dirinya dalam hubungannya dengan orang lain dimana mereka terlibat.
1.2        Tujuan Pembuatan Makalah
Di dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang kami jabarkan, diantaranya adalah :
1.            Sebagai syarat untuk memenuhi tugas Psikologi dan Tekhnologi Internet
2.            Dari hasil diatas, kami ingin mengetahui lebih dalam mengenai motivasi
1.3        Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data kami menggunakan metode pengambilan data secara sekunder yaitu pengambilan data secara tidak langsung melalui informasi yang sudah ada seperti internet dan berbagai macam buku.











BAB II
PEMBAHASAN MOTIVASI
2.1        Pengertian Motivasi
Kata motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu. Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat).
Pengertian motivasi menurut beberapa para ahli manajemen sumber daya manusia, diantaranya yaitu:
Pengertian motivasi menurut Wexley & Yukl adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan tertentu. Gray lebih suka menyebut pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut, dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut. McDonald memilih pengertian motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.
Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menerangkan bahwa pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan. T. Hani Handoko mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja. H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar. Lain lagi dengan Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki. Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

2.2        Aspek – Aspek Motivasi

1.            Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental (berpikir dan ingatan)
2.            Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut
3.            Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut

2.3        Ciri – cirri

Menurut Plotnik seseorang yang termotivasi menunjukkan tiga cirri sebagai berikut :
1.            Anda terdorong berbuat atau melaksanakan sesuatu kegiatan
2.            Anda langsung mengarahkan energy anda untuk mencapai suatu tujuan tertentu
3.            Anda mempunyai intensitas perasaan – perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu

3.3 Latar Belakang Motivasi menurut Mc Clelland
1. The Need for Achievement (n-ach)
Kebutuhan akan Prestasi / Pencapaian
Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-ach tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingkat kebebasan yang tinggi.
Sebab-sebab seseorang memiliki n-ach yang tinggi di antaranya adalah pujian dan imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi, dan keinginan untuk menghadapi tantangan. Tentunya imbalan yang paling memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari masyarakat.
2. The Need for Authority and Power (n-pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan
Kebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain. Menurut Mclelland, ada dua jenis kebutuhan akan kekuasaan, yaitu pribadi dan sosial.
Contoh dari kekuasaan pribadi adalah seorang pemimpin perusahaan yang mencari posisi lebih tinggi agar bisa mengatur orang lain dan mengarahkan ke mana perusahaannya akan bergerak. Sedangkan kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang misalnya dimiliki oleh pemimpin seperti Nelson Mandela, yang memiliki kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya tersebut untuk kepentingan sosial, seperti misalnya perdamaian.
3. The Need for Affiliation (n-affil)
Kebutuhan akan Afiliasi / Keanggotaan
Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain. Orang merasa ingin disukai dan diterima oleh sesamanya.
McClelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat akan afiliasi akan mencampuri objektifitas seseorang. Sebab, jika ia merasa ingin disukai, maka ia akan melakukan apapun agar orang lain suka akan keputusannya.
Sedangkan, sebab-sebab n-affil dari seseorang bisa bermacam-macam, dan salah satu contohnya bisa Anda lihat dari tragedi 11 September di Amerika Serikat. Setelah kejadian tersebut, banyak orang-orang Amerika yang melupakan kepentingan mereka dan memilih untuk bersatu sehingga mereka memiliki rasa aman.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Makalah yang telah disusun oleh saya merupakan program yang sangat membantu para mahasiswa dalam pembahasan tentang Motivasi, selain itu juga memberikan perbandingan pandangan dengan apa yang telah didapat di lingkungan universitas. Selama satu minggu saya melakukan pencarian materi dari beberapa sumber serta berbagai pengalaman dan pengetahuan baik teori dan lainnya.
Saya berharap semua pengetahuan dan pengalaman yang didapat akan bermanfaat dimasa yang akan datang. Dengan adanya makalah ini pula, penulis dapat lebih berpikir kreatif dan inovatif.













DAFTAR PUSTAKA
Justelsa.Teori Motivasi.http://www.justelsa.com/2010/05/teori-motivasi-david-c-mcclelland.html.10 November  2010.
Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Penerbit Gunadarma
Ahira, Anne. (2010). Motivasi. http://www.anneahira.com/motivasi/pengertian-motivasi.htm. Di akses tanggal 10 November 2010.

Kamis, 04 November 2010

KUNING TELURNYA GAK PECAH LOH..

 


foto ini di ambil di Pasar Pondok Labu. Menurut saya ini kejadian yang aneh,karena kuning telurnya tidak pecah walaupun sudah terpisah dari cangkangnya.


Dan saat telur yang lainnya di pindahkan, kuning telur tersebut masih belum pecah.


Tapi akhirnya, pecah juga deh..