Sistem
Pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer,
agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para
ahli. Sistem
pakar adalah program “artificial inteligence”
(”kecerdasan buatan”) yang menggabungkan basis pengetahuan dengan mesin
inferensi. Ini merupakan bagian software spesialisasi tingkat tinggi atau bahasa
pemrograman tingkat tinggi (High level Language), yang berusaha menduplikasi fungsi
seorang pakar dalam satu bidang keahlian tertentu. Program ini bertindak
sebagai konsultan yang cerdas atau penasihat dalam suatu lingkungan keahlian
tertentu, sebagai hasil himpunan pengetahuan yang telah dikumpulkan dari
beberapa orang pakar.
Yang terlihat dalam pembuatan sistem pakar antara lain:
pertama user (pengguna), kedua Programmer (pengalih bahasa pakar ke
bahasa komputer sehingga informasi dari pakar bisa diterima oleh user) dan
ketiga adalah pakar (sumber pengetahuan dalam sistem pakar).
# Keuntungan sistem pakar :
1. Memungkinkan
orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa
melakukan proses berulang secara otomatis.
3.
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan
output dan produktivitas.
5.
Meningkatkan kualitas.
6.
Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.
7.
Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya.
8.
Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9.
Memiliki realibilitas.
10.
Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11.
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian.
12.
Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13.
Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14.
Menghemat waktu dalam pengambilan masalah.
# Kelemahan sistem pakar :
1.
Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2.
Sulit dikembangkan.
3. Sistem
pakar tidak 100% bernilai benar.
# Konsep dasar sistem pakar
Menurut Efraim Turban, sistem pakar
harus mengandung :
- Keahlian
- Ahli
- Pengalihan keahlian
- Inferensi
- Aturan
- Kemampuan menjelaskan
# Komponen sistem pakar
Menurut Setiawan (2009), untuk membangun
sistem yang seperti itu, maka dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut:
1. Basis pengetahuan (Knowledge base).
Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan
dan memecahkan persoalan. Bentuk basis pengetahuan yang umum digunakan ada 2,
yaitu: penalaran berbasis aturan dan penalaran berbasis kasus.
2. Motor inferensi (inference engine). Ada
2 cara yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi, yaitu:
a. Forward chaining merupakan
grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu
masalah kepada solusinya. Forward
chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan
informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.
b. Backward chaining menggunakan
pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan
terjadi (hipotesis), kemudian mencari bukti yang mendukung (atau kontradiktif)
dari ekspektasi tersebut.
3. Blackboard. Merupakan area kerja memori
yang disimpan sebagai database untuk deskripsi persoalan terbaru yang
ditetapkan oleh data input dan digunakan juga untuk perekaman hipotesis dan
keputusan sementara.
4. Subsistem akuisisi pengetahuan. Akuisisi
pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian pemecahan
masalah dari pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi ke program komputer
untuk membangun atau memperluas basis pengetahuan.
5. Antarmuka pengguna (User Interface).
Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program.
6. Subsistem penjelasan. Digunakan
untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar
secara interaktif melalui pertanyaan.
7. Sistem penyaring pengetahuan.
# Ciri-ciri
sistem pakar
Sistem
pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
• Memiliki informasi yang handal.
• Mudah dimodifikasi.
• Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
• Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Tujuan dari sebuah system pakar
adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam
computer, dan kemudian kepada orang lain. Aktivitas yang dilakukan untuk
memindahkan kepakaran adalah sebagai berikut :
• Knowledge
Acquisition
• Knowledge
Representation
• Knowledge
Inferencing
• Knowledge
Transfering
#
Gangguan Makan Anoreksia Nervosa
1. Definisi
Anoreksia Nervosa
Gangguan makan mengacu pada sekelompok kondisi yang
ditentukan oleh kebiasaan makan abnormal yang mungkin melibatkan baik asupan
makanan tidak mencukupi atau berlebihan yang merugikan kesehatan individu fisik
dan mental
Istilah anoreksia berarti hilangnya
selera makan, dan nervosa mengidentifikasikan bahwa hilangnya selera makan
tersebut memiliki sebab emosional. Istilah ini kurang tepat melihat pada
gangguan ini penderita tidak mengalami kehilangan selera makan atau selera
mereka terhadap makanan.
2.
Kriteria Anoreksia Nervosa
G.C.Davidson (2000) menjelaskan
kriteria anoreksia nervosa berdasarkan DSM-IV-TR. Berikut ini adalah beberapa
penegakan diagnosis dalam kriteria untuk anoreksia nervosa:
a.
Orang bersangkutan menolak untuk mempertahankan berat badan normal. Penurunan
berat badan biasanya dilakuan melalui diet, muntah dengan sengaja dan olahraga
berlebihan dapat menjadi gambaran anoreksia nervosa.
b.
Mereka sangat takut bila berat badannya bertambah, dan rasa takut tersebut
tidak berkurang dengan turunnya berat badan. Mereka tidak pernah merasa sudah
cukup kurus.
c.
Mereka memiliki pandangan menyimpang terhadap tubuh mereka. Bahkan dalam
kondisi kurus mereka tetap merasa bahwa mereka kelebihan berat badan atau
beberapa bagian tubuh gemuk. Mereka biasanya mengecek berat badan mereka dengan
menimbangnya, mengukur berbagai bagian tubuh, dan mengamati secara kritis tubuh
mereka di cermin. Harga diri mereka terkait dengan menjaga tubuh mereka tetap
kurus.
d.
Pada perempuan, kondisi tubuh yang sangat kurus menyebabkan amenorea, yaitu
berhentinya periode mentruasi. Dari keempat kriteria diagnostik tampaknya
kriteria keempat adalah kriteria yang kurang penting, melihat para perempuan
ada yang mengalaminya dan juga tidak dalam anoresksia nervosa.
3.
Tipe Anoreksia Nervosa
a. tipe
terbatas, penurunan berat badan dicapai dengan sangat membatasi asupan makan
b. tipe makan
berlebihan-pengurasan, orang secara rutin juga makan tetapi kemudian
mengeluarkannnya.
4. Penanganan Anoreksia
Nervosa
Perawatan rumah sakit yang kadang
dijalani dengan terpaksa, seringkali diperlukan untuk menangani pasien
anoreksia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan secara bertahap dan
dipantau dengan teliti. Pada anoreksia, perlu untuk diberikan intervensi
biologis dan psikologis.
a. Penanganan biologis
Karena anoreksia nervosa sering kali
komorbid dengan depresi, gangguan ini ditangani dengan berbagai antidepresan.
Fluoksetin lebih memberikan hasil dibandingkan dengan plasebo untuk mengurangi
makan berlebihan dan muntah, juga mengurangi depresi dan sikap yang menyimpang
terhadap makanan dan makan. Sayanganya, hal itu tidak terlalu berhasil. Hanya
memulihkan berat badan tanpa mengurangi gejala-gejala anoreksia.
b. Penanganan psikologi
anoreksia nervosa
Terapi bagi anoreksia secara umum
diyakini sebagai suatu proses dua tahap. Tahap pertama, adalah tujuan jangka
pendek yang membantu pasien menambah berat badan untuk mencegah komplikasi
medis dan kemungkinan kematian. Program operant conditioning cukup berhasil
untuk menambah berat badan dalam jangka pendek. Sedangkan tujuan jangka panjang
memiliki dampak yang kurang bisa berhasil secara reliable dalam penanganan
berat badan.
5.
Mencegah anoreksia nervosa
Terdapat beberapa langkah yang bisa
Anda coba untuk mencegah anorexia pada remaja.
a.
Mulai langkah mencegah anorexia ketika anak masih berusia dini.
Ajarkan anak-anak untuk menilai
tubuh secara positif, terutama pada anak perempuan yang lebih rentan mengalami
anorexia. Ajari anak bahwa makan dan olahraga penting untuk kesehatan, bukan
untuk memiliki tubuh “sempurna”. Jangan meminta anak melakukan diet, kecuali
anak tersebut mengalami kelebihan berat badan yang signifikan.
b.
Perhatikan anak remaja Anda.
Sementara bisa menyerang siapa saja,
anorexia lebih umum terjadi pada gadis tipe perfeksionis. Dengarkan anak Anda
jika mereka mulai mengklaim dirinya gemuk, padahal kenyataannya tidak demikian.
Untuk membantu mencegah anorexia, pastikan anak mengkonsumsi makanan yang cukup
serta tidak melakukan olahraga pada tingkat ekstrim.
c.
Buka komunikasi dengan anak.
Buka komunikasi dengan anak serta
hindari sikap menghakimi sehingga anak leluasa membicarakan ketakutan dan
kecemasannya. Anak-anak yang memiliki komunikasi terbuka dengan orang tua
memiliki risiko lebih kecil menderita anorexia.
d.
Berkomentar positif terhadap bentuk tubuh seseorang.
Perhatikan bagaimana Anda
menggambarkan atau berkomentar terhadap tubuh orang lain. Mengomentari bentuk
atau ukuran tubuh orang lain terutama dengan nada menghina akan menyebabkan
anak-anak takut orang lain akan berkomentar yang sama terhadap tubuhnya. Mereka
tidak ingin orang-orang berbicara tentang mereka seperti Anda berbicara tentang
orang lain.
e.
Jangan berkomentar negatif tentang tubuh orang lain meskipun hanya dalam nada
berkelakar.
Remaja umumnya sangat sensitif dan
tidak suka ditertawakan.
6.
Tanda dan gejala fisik anoreksia
Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD), depresi, kecemasan, dan kecanduan semua bisa membuka jalan
bagi anoreksia.
a. Waspadai pakaian
longgar atau yang melebihi ukuran.
Banyak penderita anoreksia
menyembunyikan tanda-tanda fisik dengan cara menutupi tubuh mereka dengan
pakaian longgar.
b. Perhatikan setiap
penurunan berat badan yang dramatis.
Banyak orang mengalami fluktuasi
berat badan, tetapi penderita anoreksia umumnya mengalami perubahan drastis dan
mendadak dalam berat badan mereka.
c. Memantau kebiasaan
diet.
Penderita anoreksia cenderung
memilih makanan rendah kalori atau bebas lemak dan sering melewatkan waktu
makan.
d. Perubahan siklus
menstruasi dan seksual.
Perempuan yang mengalami anoreksia
mungkin akan terlambat tiga kali atau lebih dalam siklus menstruasi. Sedang
laki-laki yang menderita anoreksia mungkin mengalami penurunan dorongan seksual.
e. Olahraga berlebihan.
Salah satu tanda anoreksia adalah
melakukan olahraga pada porsi ekstrim tanpa disertai asupan kalori yang
memadai. Mereka berharap dengan olahraga keras berat badan ‘ideal’ akan segera
dapat dicapai.
f. Periksa tanda-tanda fisik.
Kulit kuning, kuku kering, rambut
rontok, dan memar adalah beberapa dari tanda-tanda fisik anoreksia.
ini adalah contoh desain sistem pakar anoreksia nervosa :
ini adalah contoh desain sistem pakar anoreksia nervosa :
Sumber:
http://eziekim.wordpress.com/2011/03/15/sistem-pakar/
diakses 4 November 2012
http://tmm999.blogspot.com/2012/06/pengantar-sistem-pakar.html
diakses 4 November 2012
http://sistem-pakar-universitas.blogspot.com/2011/10/ciri-ciri-sistem-pakar.html
diakses 4 November 2012
http://gaptechnology.wordpress.com/2010/03/10/definisi-sistem-pakar/
diakses 4 November 2012
http://www.psikologizone.com/anoreksia-nervosa-gangguan-makan/06511647
diakses 4 November 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_makan
diakses 4 November 2012
http://bumbata.com/11812/5-tips-mencegah-anorexia-nervosa-pada-remaja/#axzz2BHBalmx8
diakses 4 November 2012
http://bumbata.com/11823/ketahui-7-faktor-risiko-6-gejala-fisik-anoreksia/#ixzz2BHDy2MMz
diakses 4 November 2012
Davidson, G.C., Neale,
J.M., & Kring, Ann M. 2000. Psikologi Abnormal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Permata.
Setiawan, Anton.
(2009). Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit telinga hidung
tenggorokan pada manusia. Jurnal Telkomnika, Volume 7 (3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar